Tuesday, March 13, 2012

Jangan Takut Dan Jangan Benci

Jangan takut dan jangan benci ,
Jangan Takjub dan jangan Membanggakan diri
Sebagaimana engkau hidup demikianlah engkau mati
Semua Akan Kembali kehadirat Ilahi Rabbi

Bagaikan bayangan yang mengikuti pemiliknya
Inilah hukum keadilan berlaku untuk kehidupan manusia
Bila engkau hidup sebagai manusia biasa
Maka engkau akan mati seperti orang biasa

Tidak perlu waktu lama untuk dilupakan
Bila engkau hidup Berkutat dalam kejahatan
Kematianmu akan mendatangkan hujatan dan hinaan
Mungkin kematianmu sangat diharapkan

Bila engkau hidup dalam kebaikan
Bila engkau hidup dalam kemuliaan
Maka engkau mati akan dimuliakan
Kematianmu akan mendatangkan tangisan

Namun........ Begitukah nanti dihadapan Tuhan.......?


Aku hanya manusia biasa dan kadang-kadang aku berhasil mencapai keberhasilan dan kadang-kadang mengalami kegagalan. Ungkapan yang tidak asing dan sering didengar, dari siapa saja. Namun penulis bahwa perlu adanya koreksi menyeluruh atas uangkapan manusia biasa. Nalarnya adalah kegagalan dan keberhasilan bukanlah ditentukan oleh manusia biasa melainkan merupakan warna-warni kehidupan yang perlu dipelajari. Dalam pengertian bahwa tidak ada korelasi antara manusia biasa dengan kegagalan dan keberhasilan karena semua adalah dari-Nya.

Pemahaman manusia biasa sebenarnya menunjukkan ketidakberdayaan diri dan mencoba lari dari kenyataan hidup ini yang penuh dengan warna-warni. Hal ini menjadi salah karena “manusia biasa” menggambarkan keyakinan seseorang bahwa dirinya hanyalah manusia biasa dan sudah sewajarnya mengalami kegagalan. Maksudnya adalah menggunakan kata-kata manusia biasa hanya akan membuat keyakinan negative menjadi bertambah negatif dan berimplikasi pada sikap pasrah dan tidak mau berusaha, berusaha dan berusaha lagi menuju pencapaian tujuan. Selain itu juga dengan mengucapkan apalagi sampai meyakininya akan mengarahkan pada perilaku ikut-ikutan dan seolah-olah tidak mampu. 

Manusia sebenarnya memiliki potensi yang sangat luar biasa hanya saja manusia tidak mengoptimalkannya dengan bijak, dan itu bermula dari pikiran dan keyakinan diri sendiri karena Allah Subhanahu Wata'ala sudah berjanji bahwa , janji-Nya adalah seperti apa yang kamu ucapkan. (al ayat)

Wallahu A'lam



0 comments:

Design by The Blogger Templates

Design by The Blogger Templates