Monday, April 9, 2012

Oh... Negeriku , Riwayatmu Kini….

Air mata ini telah mengkristal, jiwa pun ikut membeku…seluruh raga seakan mati rasa hingga tak lagi terasa sakit bagian tubuh yang lain . langkahku kian gemetar…pandanganku mulai nanar, keringat sudah tak lagi keluar bayanganpun memudar saat kutatap mata kedepan , kulihat titik jauh dibalik angan mengharap semua angan jadi harapan .

Negeriku , riwayatmu kini….apakah kejahatan akan terus bergulir dari generasi ke generasi berarisan harta negeri ??? 

Dahulu kala , tatkala baju anak negerimu itu satu-satunya yang dipakai , tatkala menu makan sehari-hari cuman nasi kucing , tatkala sepatu butut adalah kendaraan dia sebagai pejuang sejati tanpa pamrih . Tapi kini riwayat negeriku telah berganti , tatkala anak negerimu telah berbaju safari , tatkala menu makan sesuai selera , tatkala kendaraannya mobil mewah dia pun telah menjelma menjadi pejuang diri sendiri…dia adalah pembela kondisioner yang telah menjadi pahlawan temporer penuh pamrih . 

Oh… negeriku , kenapa tidak aku temukan lagi anak negeri yang tiada beda ketika gembel dan ketika berkuasa .

Aku merindukan lahirnya kembali sang pangeran yang rela berjuang demi rakyat, yang derap kaki kudanya menggetarkan jiwa lawan, kenapa tak lahir kembali jendral yang rela membela rakyat…yang kelebat bayang tandunya menciutkan nyali lawan…

Yang ada kini , pangeranku lebih memilih gemerlapnya dunia….pangeranku lebih memilih hirarki keluarga, pangeranku lebih memilih kerabat penguasa…bahkan , jendralku lebih memilih sembunyi di bangker mewahnya , jendralku lebih memilih menulis dirinya sendiri dengan tinta emas….jendralku lebih memilih menjadi penguasa . Yang membuat aku bingung , akan di bawa ke mana arah bahtera negeriku ini….hanya karena segelintir pangeran dan jendral yang lupa daratan hingga negeriku kehilangan kiblatnya .

Wahai yang menamakan pendekar rakyat , air mata ini bagimu bagai gemercik air pancuran bening dimatamu terdengar indah di telingamu…ceceran darah anak negerimu , bagimu bagai hasil karya grafis abstrak yang nampak indah di matamu , terlepasnya ruh anak negerimu…. bagimu bagai pertunjukan teater seni yang menggetarkan riuh tepuk tanganmu .

Pendekar rakyat , lupakah bekas lumpur di kaki tanda kelahiranmu….lupakah rumah gubuk yang telah membesarkanmu….lupakah suara mulut ini yang telah menobatkanmu….?? Pendekar rakyat antara ada dan tiada tak ada bedanya , karena pendekarku nuraninya telah tiada .

Bukankah alam negeriku kaya….dari pijakan kaki memancarkan sumber energi , dari tanah gersang tersimpan harta karun….dari pembatas pulau sumber makanan melimpah…dari tanah lumpur tumbuhkan apa saja . Terbukti dengan gedung tinggi yang hampir merobek langit , rumah megah banyak bertebaran di segala penjuru… pergelangan tangan dan kaki berhias emas , bahkan siang dan malam tak ada tenggang .

Negriku memang kaya , nyatanya kaum kapital tak henti-hentinya merayu bermodal tipu daya meraup harta negri….membuat Bapak negriku bergaya hidup sesuai kehendak bermodal kata sambil memperdaya anak negri hingga anak negri makan bersama burung gagak….. anak negri minum dari selokan bapak negri…. anak negri di negri sendiri menatap masa depannya tanpa asa . Engga salah kalau akhirnya banyak pertanyaan dari anak negri yang mempertanyakan kekayaan negrinya memang milik siapa….??? apakah kami tidak berhak sama sekali….padahal kami tidak minta lebih , hanya sesuap untuk pereda lapar dan seteguk untuk sekedar hilangkan rasa haus .

Oh negeriku..,masih jauhkah angan kutempuh…masih adakah harapan kurengkuh…masih haruskah aku menangguh, sejuta mimpi ku gapai utuh .

Oh negeriku…Pertiwi namamu , Nusantara tempat tinggalmu….Rayuan pulau kelapa jadi syairmu.. Legenda rakyat jadi dongengmu . Negeriku , lama tak kudengar dongengmu….lama tak kudengar syairmu, temani aku dalam meniti langkahku….bukan dengan cerita dukamu juga bukan dengan jerit tangis anak - anakmu… aku rindu bahasamu , aku rindu akan nyanyian syairmu…..



Design by The Blogger Templates

Design by The Blogger Templates